Setelah menyelesaikan sa'i beriringan azan asar berkumandang. Berarti pelaksanaan umroh ini sekitar 2-3 jam saja dari pukul 1 siang hingga jam 4 sore. Sayapun mencari tempat sholat disebelah barat dari Ka'bah agar terhindar dari terik matahari di pelataran Ka'bah.
Disinilah kita bisa merasakan sholat dari berbagai arah mata angin. Kalau selama di Indonesia kita sholat menghadap ke Barat, karena Ka'bah berada di barat dari Indonesia. Maka selama disini kita bisa sholat dari arah timur, utara,selatan atau tenggara Ka'bah. Yang penting menghadap Ka'bah.
Saat melakukan sa'i, ketika putaran ke-3 tepatnya di bukit Marwah, saya terpisah dari teman. Akhirnya 4 putaran terakhir saya lakukan sa'i sendiri. Saya tidak terlalu khawatir terpisah karena saya tau lokasi hotel tempat saya inap. Juga bisalah bahasa Arab walaupun sedikit..^_^
Selepas sholat Asar saya tunggu disebuah bangunan kecil tempat parkir mimbar sholat Jum'at disebelah Barat Daya Ka'bah. Disana telah menunggu beberapa teman serombongan. Kita memang sepakat sehabis asar kumpul ditempat ini. Lalu kitapun pergi ke tempat pangkas rambut untuk tahallul yang berada di lantai dasar Zamzam Tower. Tepat berhadapan dengan pintu utama King Abdul Aziz Gate.
Hampir semua tukang pangkas rambut disini bisa bahasa Indonesia. Bukan hanya salon tapi juga pedangan lainnya. Bahkan saya berpikir tanpa bisa bahasa Arabpun kita bisa hidup di Mekah, karena banyak orang Mekah yang bisa berbahasa Indonesia terutama pedagangnya.
Kembali ke hotel untuk istirahat. Terus terang saat pertengahan thawaf dan pertengahan sa'i tadi kepala ini terasa berat. Mungkin karena badan lelah lalu dipaksa untuk melakukan aktivitas lagi.
Disinilah kita bisa merasakan sholat dari berbagai arah mata angin. Kalau selama di Indonesia kita sholat menghadap ke Barat, karena Ka'bah berada di barat dari Indonesia. Maka selama disini kita bisa sholat dari arah timur, utara,selatan atau tenggara Ka'bah. Yang penting menghadap Ka'bah.
Saat melakukan sa'i, ketika putaran ke-3 tepatnya di bukit Marwah, saya terpisah dari teman. Akhirnya 4 putaran terakhir saya lakukan sa'i sendiri. Saya tidak terlalu khawatir terpisah karena saya tau lokasi hotel tempat saya inap. Juga bisalah bahasa Arab walaupun sedikit..^_^
Zamzam tower difoto dari depan King Abdul Aziz Gate |
Hampir semua tukang pangkas rambut disini bisa bahasa Indonesia. Bukan hanya salon tapi juga pedangan lainnya. Bahkan saya berpikir tanpa bisa bahasa Arabpun kita bisa hidup di Mekah, karena banyak orang Mekah yang bisa berbahasa Indonesia terutama pedagangnya.
***